Skip to main content

Menuju Bangkok : Hari Kesembilan

Sesudah kami makan pagi, mandi dan berkemas, kami check out dari Diamond City Place jam 10. Kami makan siang dulu di Big C Supercentre. Seperti biasa, kami ke FoodPark, bukan ke restoran lain. Saya memesan Noodle in Brown Soup with Pork Liver seharga 45 baht. Baru pertama kali saya mencicipi hati babi. Rasanya mirip hati ayam, tapi tidak ada serbuknya. Kira2 jam 12, Kami pergi ke Air Con Bus Terminal Pattaya - Bangkok. 


Kami naik songtaew di jalan Sukhumvit menuju ke utara. Saat sampai di Pattaya Klang, kami turun disana. Cukup jalan 5 menit saja, kami sampai. Terminal itu letaknya seberang makro. Sesudah itu, kami membeli tiket menuju Ekkamai. Sebenarnya bisa ke Mo Chit juga, sama2 di Bangkok, tapi harganya lebih mahal karena lebih ke utara. Tarif naik bus ke Ekkamai 108 baht per orang. Kami naik bus nomor 48 - 25 yang berangkat jam 12.45. Artinya, saya menunggu setengah jam lagi. Sembari nunggu, mama dan saya lihat2 disekitaran terminal. Saya membeli air minum 10 baht, mama saya beli bakpao 15 baht. Terminal tersebut sangat rame, bus berangkat setiap 30 menit. Kami sampai di Ekkamai kira2 jam 3 siang. Kami berencana naik BTS menuju Saphan Taksin. Harga tiketnya 42 baht per orang. Kami berpikir bahwa naik taxi bisa lebih murah ongkosnya ketimbang naik BTS. Hal itu memang benar. Setelah kami mengelilingi gateway Ekkamai, kami menyewa taxi. Pertama, sopir taxi tidak ingin ongkosnya 150 baht, tapi setelah kami bujuk, akhirnya dia mau. Kira2 30 menit, kami sampai di tujuan. Bukannya tujuan yang benar, melainkan yang salah. Kami seharusnya turun di BTS Saphan Taksin, tapi turun di BTS sesudah itu (saya lupa namanya). 

Sebenarnya mama saya sudah curiga, Saphan Taksin tidak melewati sungai Chao Phraya. Dasar sopir, dia tidak tahu dimana BTS Saphan Taksin. Karena jaraknya lumayan jauh, harus nyebrang jembatan lagi, kami naik BTS dgn tarif 15 baht per orang. Setelah sampai disana. Letak hostel kami cukup dekat dgn stasiun. Nama hostel kami Glur Bangkok. Suasananya lumayan cozy. Saat mau check in, kami diminta keterangan identitas, dan dia memastikan kami memesan 2 kali. Kami heran, sejak kapan kami booking kamar 2 kali? Saat sedang bingung2nya, ada staf hotel yang ternyata orang Indonesia menjelaskan pada kami, bahwa kami memesan 2 kamar. Bahasa Inggris receptionistnya tdk begitu bagus sehingga sulit dimengerti. Wkwkwk. Kami naik menuju ke bilik B dgn buka alas kaki. Satu ruangan menampung 16 tamu. Kami berempat tidur di bangbed. Sempit sekali rasanya. Walaupun saya sudah pernah tidur di bangbed, tapi tidak pernah sampai sesempit ini. Tapi lumayanlah. Sekitar jam 4 an kami menuju ke Asiatique the riverfront. Kami harus naik free shuttle boat untuk nyebrang kesana. Kira2 10 menit kami sampai. Bangunan sangat unik, mirip gaya dermaga, ada flyer, carousel, pertunjukan sirkus. Saya hanya foto2 saja dan tidak makan disana. Kami makan malam di seberangnya, yaitu sevel. Wkwkwk, sevel andalan kami saat makanan disana mahal2. Cukup makan nasi ayam teriyaki 37 baht saja sudah bikin puas lidah dan perut. Kami sempat makan mangga disana seharga 100 baht, worthed banget. Mangganya gede, manis lagi. Kebetulan disamping kami duduk keluarga orang Indonesia juga, tepatnya orang Palembang, dengan anak2 mereka yang mungil. Setelah cerita2 seru, kami pamit pulang. Kami naik free shuttle boat lagi untuk balik ke Saphan Taksin. Kami bersiap2 untuk tidur. Tapi naas, saya gabisa tidur nyenyak sampe jam 1! Kipasnya terlalu kencang dan membuat saya kedinginan.
Lihat blog saya selanjutnya.
Happy Traveling!

Comments

Popular posts from this blog

Hari II : Jalan-jalan di Lotus Pond, Kaohsiung

Pada tanggal 11 Juli 2018 kami berencana jalan-jalan yang dekat2 saja di Kaohsiung. Paginya kami makan pagi di hotel. Dan menurut kami sangat memuaskan karena menyediakan nasi dengan berbagai macam lauk, sayur, ada bubur, roti dgn selai, mantau, minumannya ada kopi, teh, jus jeruk, lengkeng, anggur. Pokoknya puas dan kenyang.

Hari XII : Santai-santai di Kaohsiung dan Pulang ke Bali

Hari ini adalah hari terakhir kami di Taiwan, jadi kami tidak merencanakan pergi   ke destinasi wisata. Kami hanya bersantai-santai. Sesudah sarapan yg sangat kenyang,   kami n aik MRT ke Shihjia Station keluar dari gate 3. Menuju ke IKEA, lihat-lihat barang di sana, setelah puas kami keluar. Dipintu keluar, ada penjual makanan dan disebelahnya terdapat vending machine tapi bukan menjual minuman melainkan es krim (baru kali ini lihat vending machine es krim) ada yg rasa vanila NT$10 dan rasa mangga NT$20. Kami coba...wih enak es krimnya seperti es krim McD dan murah banget. 

Jalan-jalan di Kuta, Bali Tanpa Kendaraan? Emangnya Bisa?

Hallo teman-teman. Udah lama banget nih saya gak nulis di blog karena berbagai kesibukan. Tapi ada suatu momen yang ingin saya bagikan, yaitu momen saya jalan-jalan di Kuta, Bali. Ya, saya memang tinggal di Bali dan jalan-jalan di Bali bukanlah hal yang jarang saya lakukan. Namun saya ingin memberitahu kalian bahwa ternyata ada tempat wisata yang bisa kalian nikmati tanpa harus naik motor atau mobil. Ya, yaitu berwisata di Kuta.