Skip to main content

Trip to Pattaya part 1

Halo sobat, saya kembali lagi, setelah sekian lama tidak buka blogger karena tugas-tugas sekolah yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Pada postingan kali ini, saya ingin share sedikit pengalaman saya ke Pattaya, Bangkok pada bulan Juni yang lalu. Walaupun saya share baru sekarang, tapi tetep up to date kok.. Ohya, sesuai dengan nama blognya, saya sekeluarga kesana ala backpack, alias tidak pake tur. Yaudah, yuk simak ya






Saya pergi ke Thailand selama 11 hari, 9 hari di Bangkok dan 2 hari di Pattaya. Walaupun 2 hari saja, saya yakin sobat pasti bisa mengunjungi seluruh daerah Pattaya. Saya pergi ke Pattaya dengan shuttle bus yang disediakan oleh Suvarnabhumi Airport. Ongkosnya kalo gak salah 134 baht/org. Perjalanan dari Bangkok ke Pattaya selama 2 jam. Mama saya saat itu kaget ketika di bus ada orang petugas yang memberikan nametag, dia ngomong pake bahasa Thailand, mama saya gak ngerti dan hanya bertanya, "Is it free?" , orang itu hanya menganggukkan kepala, artinya itu gratis! Selain itu, di Pattaya ada 3 tempat perhentian bus, yaitu North Pattaya, Central Pattaya, dan South Pattaya, kami memilih turun di Central Pattaya. Kebetulan saya kesana pas tengah hari, jadi saat hari panas-panasnya. Saya bersama semua penumpang bus ketiduran deh.

Ketika saya sudah sampai di tujuan, kami turun dengan rasa bingung, "Harus kemana ya?" Yang jelas kita harus mengetahui dimana hotel kita, yaitu Privi Hotel. Jam sudah menunjukkan jam 2 siang. Saya sekeluarga sangat lapar dan di dekat perhentian ada 7-Eleven, jadi saya makan disana sampe kenyang! Saya melanjutkan lagi perjalanan sampai dekat pantai, kami akhirnya sampai di Soi 12, alamat hotel saya. Papa saya bingung, kok gak ada hotelnya. Saya sekeluarga bingung, jangan-jangan hotelnya sudah tutup, atau hotelnya pindah... ahh pikirannya aneh-aneh semua. Karena kami kelelahan, kami minum di McD sembari papa saya cari tahu lebih lanjut tentang Privi Hotel. Setelah hari gak terlalu terik, kami kembali ke Soi 12 melanjutkan pencarian hotel. Setelah beberapa lama, kita menyadari bahwa satu-satunya hotel yang paling besar di Soi 12 adalah Privi Hotel, papa saya bilang, "Hotel besar gini masa gak ada yang keliatan?" Kami sangat lega dan langsung berbaring di atas kasur.

Saat hari menjelang malam, saya menikmati pantai Pattaya yang tersohor. Banyak orang yang berjalan kaki disana, bersepeda. Banyak cafe dan disko, suasananya mirip dengan Pantai Kuta di Bali. Di ujung pantai, ada tulisan "PATTAYA" memakai lampu warna-warni. Tapi walaupun sama dengan di Bali, ada Pantainya, saya tetap merasakan hawa yang berbeda disana. Makanan di Pattaya terkenal murah meriah. Saat saya mengunjungi mall Central Festival, saya makan English Cuisine dengan porsi yang lumayan banyak, harganya cuma 110 baht. Disana setelah kami makan siang. kami makan durian monthong, wuih manis, gede, bijinya kecil, dan pastinya harganya murah. Kebayang kan kalo kami sampe 1 bulan disana? Makan durian terus setiap hari. Hehe.


Karena masih banyak yang mau saya ceritakan, saya lanjutkan ke postingan selanjutnya ya... 



Mama saya di depan loket shuttle bus ke Pattaya

Durian yang kami makan di Central Festival, harga tergantung beratnya


Saya dan mama saya didepan tulisan PATTAYA, Gak keliatan ya?



Comments

Popular posts from this blog

Hari II : Jalan-jalan di Lotus Pond, Kaohsiung

Pada tanggal 11 Juli 2018 kami berencana jalan-jalan yang dekat2 saja di Kaohsiung. Paginya kami makan pagi di hotel. Dan menurut kami sangat memuaskan karena menyediakan nasi dengan berbagai macam lauk, sayur, ada bubur, roti dgn selai, mantau, minumannya ada kopi, teh, jus jeruk, lengkeng, anggur. Pokoknya puas dan kenyang.

Hari XII : Santai-santai di Kaohsiung dan Pulang ke Bali

Hari ini adalah hari terakhir kami di Taiwan, jadi kami tidak merencanakan pergi   ke destinasi wisata. Kami hanya bersantai-santai. Sesudah sarapan yg sangat kenyang,   kami n aik MRT ke Shihjia Station keluar dari gate 3. Menuju ke IKEA, lihat-lihat barang di sana, setelah puas kami keluar. Dipintu keluar, ada penjual makanan dan disebelahnya terdapat vending machine tapi bukan menjual minuman melainkan es krim (baru kali ini lihat vending machine es krim) ada yg rasa vanila NT$10 dan rasa mangga NT$20. Kami coba...wih enak es krimnya seperti es krim McD dan murah banget. 

Jalan-jalan di Kuta, Bali Tanpa Kendaraan? Emangnya Bisa?

Hallo teman-teman. Udah lama banget nih saya gak nulis di blog karena berbagai kesibukan. Tapi ada suatu momen yang ingin saya bagikan, yaitu momen saya jalan-jalan di Kuta, Bali. Ya, saya memang tinggal di Bali dan jalan-jalan di Bali bukanlah hal yang jarang saya lakukan. Namun saya ingin memberitahu kalian bahwa ternyata ada tempat wisata yang bisa kalian nikmati tanpa harus naik motor atau mobil. Ya, yaitu berwisata di Kuta.