Hai hai hai, jumpa lagi dengan saya. Untuk post kali ini, saya akan membahas tentang menara kembar di KL, Malaysia. Saya akan membahas satu tujuan wisata secara spesifik seminggu sekali. Hingga saat ini, saya sudah pergi ke Malaysia, Singapore, dan Thailand. Jadi, saya hanya akan membahas 3 negara itu. Saya kan bukan orang plagiat... hehe..
Ya sudah, check it out!
Tujuan wisata populer di Malaysia, tepatnya Kuala Lumpur, adalah Menara Petronas. Katanya, Menara kembar ini merupakan menara yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 1998- 2004, sebelum dilampaui oleh Taipei 101. Namun, kedua menara ini masih merupakan pencakar langit kembar tertinggi di dunia pada abad ke-20. Menara Kembar Petronas memegang gelar sebagai bangunan tertinggi dari tahun 1998 hingga 2004 dari segi ukuran, dari lantai pintu masuk utama hingga lantai atas, yaitu rujukan ketinggian asli yang digunakan oleh organisasi internasional Dewan Bangunan Tinggi dan Habitat Urban sejak tahun 1969 (tiga kategori ketinggian tambahan diperkenalkan ketika menara ini hampir dipersiapkan pada tahun 1996).
Menara Petronas yang dirancang oleh arsitek César Pelli (kata orang) dari Argentina mulai dibangun pada tahun 1998. Setelah menghabiskan waktu tujuh tahun, menara ini menjadi bangunan tertinggi di dunia sewaktu diresmikan. Menara ini dibangun di atas fondasi pacuan kuda Kuala Lumpur. Kedalaman batuan dasar menjadikan bangunan ini dibangun dengan fondasi paling dalam di dunia. Fondasi sedalam 120 meter itu memerlukan sejumlah beton yang berlebihan untuk dibangun dalam waktu 12 bulan (1 tahun) oleh Bachy Soletanche.
Menara setinggi 88 lantai ini banyak dibuat dari beton bertulang dengan eksterior bangunan dari besi dan kaca yang dirancang untuk menyerupai motif kesenian Islam untuk mencerminkan agama Islam di Malaysia. Satu lagi pengaruh seni Islam dalam bangunan ini adalah penampang lintang kedua menara yang berbentuk Rub al-hizb, ditambah dengan bagian bundar untuk memenuhi keperluan ruang kantor. Menara 1 dibangun oleh konsorsium Jepang yang dipimpin oleh Hazama Corporation sementara Menara 2 dibangun oleh dua kontraktor Korea Selatan, yaitu Samsung C&T dan Kukdong Engineering & Construction. Jembatannya pun disiapkan oleh Kukdong.
Oleh karena kekurangan baja serta biaya pengimporan baja yang mahal, menara kembar ini didirikan di atas beton bertulang yang amat kokoh yang tersusun bentuk radikal yang murah sekali. Beton yang sangat kokoh dikenal banyak kontraktor Asia dan dua kali lebih efektif mengurangi guncangan dibandingkan baja, oleh karena itu bangunan ini dua kali beratnya pada fondasi dibandingkan bangunan baja yang sejenisnya. Didukung oleh teras beton 23 × 23 meter dan lingkaran luar dengan tiang penopang super berjarak lebar, menara-menara ini menggunakan sistem struktur canggih yang sesuai dengan profil bangunannya yang ramping serta menyediakan ruang kantor tanpa tiang seluas 560.000 m². Di bawah menara kembar ini terdapat pusat perbelanjaan Suria KLCC dan Dewan Filharmonik Petronas. Saat itu saya berencana akan ke petronas sesudah makan siang di Suria KLCC, tapi saya tidak menyadari kalo saya di bawahnya..hihi.
Selain itu, Menara Satu diduduki sepenuhnya oleh Petronas dan sejumlah anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, sedangkan kantor di Menara Dua juga disewakan ke perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan-perusahaan yang mendirikan kantor dalam Menara Dua di antaranya: Al Jazeera, Hess Corporation, Bloomberg, GE, IBM, Khazanah Nasional, McKinsey & Company, Microsoft, Reuters, Shell. Jadi menara ini merangkap sebagai landmark, tujuan wisata, dan perkantoran!
Jika ingin pergi ke sana, lebih baik saat malam hari, karena lampu-lampu yang menerangi seluruh badan bangunan begitu indah dipandang, Lagian, pada malam hari kita tidak kepanasan. Saat mengambil foto dengan menara ini harus di ujung taman KLCC, jadi jika siang hari kita bisa gosong...hehe.. Saya ke malaysia tahun 2013 lalu ke menara petronas saat siang hari, tapi maklumi saja, kan baru pertama kali kesana... Oya, disana juga ada jembatan penghubung diantara 2 menara itu, tepatnya lantai 41 dan 42, jika pingin naik kesana, harus bayar, dong! Ini dia harga tiket penjualannya: (Saya sendiri gak ke jembatan,lho!)
- Paket 1 (Jembatan udara saja) — RM 3 (dewasa dan anak-anak), RM 10 (bukan warga negara dewasa).
- Paket 2 (Jembatan udara dan anjungan pemandangan) — RM 20 (dewasa dan anak-anak), RM 40 (bukan warga negara dewasa).
Comments
Post a Comment