Skip to main content

Trip to Pattaya part 2



Saya akan melanjutkan cerita perjalanan saya di Pattaya, Pada esok harinya, Saya makan pagi di lobby bawah hotel, karena Privi Hotel including breakfast. Telur, daging asap, bacon, ditambah corn flakes serta kopi dan jus jeruk, lengkap sudah! Saat itu, ortu saya melihat bahwa kamar yang kita tempati hanya untuk 2 orang (tapi muat kok 4 orang), sehingga breakfastnya free hanya 2 porsi. Petugas hotelnya bertanya, “Mau ditambah lagi apa enggak?”, mama saya menolak karena takut kena extra charge lagi. Petugas hotelnya bingung, orang mau dikasi makan pagi gratis gak mau? Tapi kami berempat sudah cukup kenyang dengan 2 porsi itu.






Setelah kami makan, kami berencana pergi ke Mini Siam dan Golden Budha, mama saya meminta receptionist untuk menulis Mini Siam dan Golden Budha memakai bahasa Thai, hal ini untuk menghindari salah paham, karena kami kesana naik Songteaw (transportasi umum khas Pattaya) dan banyak sopir Songteaw yang tidak bisa bahasa Inggris. Tempat wisata yang saya kunjungi pertama adalah Mini Siam, tempat masuknya disambut 2 patung besar dan ada disamping stadion muay thai, disana kita bisa menemukan bangunan-bangunan terkenal dan bersejarah di seluruh dunia, seperti Opera House di Australia, Patung Merlion di Singapore, Piramida di Mesir, Colloseum di Italia, Taj Mahal di India, dan masih banyak lagi yang tak mungkin saya sebutkan satu per satu. Jadi lebih tepatnya, bangunan itu diperkecil dan kita bisa berfoto seperti berada di negara itu. Saya doakan agar pergi ke tempat sesungguhnya ya! Saya pergi kesana jam 10 pagi. Papa saya membeli tiket Mini Siam lewat online. Saat saya keluar dari sana, saya mengunjungi McD deket sana untuk mengisi perut. Masalah letak, lumayan jauh dengan Central Pattaya, bila kita mendapat peta Pattaya dari Suvarnabhumi Airport, paling atas letaknya, jadi alangkah baiknya naik Songteaw dengan tarif terbatas.

Beberapa jam telah berlalu, sekitar jam 3 kami pergi meninggalkan Mini Siam. Tentu saja kami balik lagi ke Central Pattaya naik Songteaw. Kami menunggu apakah ada Songteaw yang lewat sembari berjalan Mama saya ingat, kata receptionist bahwa tarif naik Songteaw dari hotel menuju Mini Siam 300 baht, artinya kami harus balik lagi dengan tarif segitu juga.. Namun, namanya juga orang nyari keuntungan, banyak Songteaw yang lewat tapi tidak mau menerima 300 baht saja. Akhirnya kami meminta pergi ke Central Festival lagi agar lebih dekat.

Hari mulai sore, kami pergi ke Golden Budha, agak ke selatan Pattaya. Tarif Songteawnya jauh lebih murah daripada ke Mini Siam. Tapi saya kesana tidak berjalan mulus-mulus aja. Setelah beberapa perdebatan hebat dengan sopir Songteaw (tawar-menawar harga) akhirnya kami bisa mencapai tempat itu dengan 100 baht (seharusnya 200 baht). Sesampainya disana, kami disambut oleh naga-naga yang berada disepanjang tangga naik. Tangganya agak landai jadi kami tidak kecapekan menaikinya..hehe. Kami mulai berfoto-foto ria dengan patung-patung Budha. Ada 1 patung budha duduk yang paling besar. Disekeliling patung budha yang besar itu, terdapat 7 patung Budha yang memiliki gaya berbeda-beda sesuai hari. Semua patung disana berlapis emas. Saya sampai geli sendiri, karena ada hari dimana Budha kuruss banget dan gemukk banget. (ups) Walaupun kami kesana sore hari, cuaca masih panas, jadi daripada lama-lamaan disana, kami turun dan naik Songteaw lagi.

Malam adalah waktu paling enak untuk cuci mata di sepanjang jalan Pattaya. Kami mengunjungi beberapa pusat perbelanjaan, dari mall, pasar tradisional, sampai toko emperan saya kunjungi. Yang paling sering saya kunjungi Central Festival, kesana enaknya kalo mau makan karena makanannya murah-murah, Kalo beli baju murah meriah di Big C Extra. Saya juga lewat Pattaya Avenue dan Pattaya Night Bazaar. Ketika hari mulai malam, barulah Pattaya Night Bazaar dibuka. Diluarnyapun banyak orang yang jual dipinggir jalan pakai tikar jika hari mulai malam. Kami juga sempat beli baju di toko kecil-kecilan. Kualitas tidak kalah dengan di mall, dan harganya juga sama-sama saja.

Esok hari adalah hari terakhir saya di Pattaya, Saya sekeluarga makan di lobby tapi memesan 3 porsi karena kami tau tidak kena extra charge lagi. Kami kembali ke tempat perhentian shuttle bus di Pattaya. Saat kami tau tarif bus ke Suvarnabhumi mencapai 250 baht, padahal waktu pertama kali saya dari Suvarnabhumi saja hanya 154 baht. Mahal! Jadi saya sekeluarga memutuskan langsung ke Ekkamai (di Bangkok) Walaupun Ekkamai lebih jauh dari Suvarnabhumi Airport, ke airport lebih mahal karena orang langsung pulang ke negaranya.

Sekian cerita dari saya. Semoga bermanfaat!


 Saya dan cece saya didepan Pattaya Night Bazaar


 Saya dan cece saya di depan Golden Budha


 Saya didepan bangunan Sphinx di Mini Siam
 Saya dan mama saya di Mini Siam


 Colosseum di Mini Siam



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hari II : Jalan-jalan di Lotus Pond, Kaohsiung

Pada tanggal 11 Juli 2018 kami berencana jalan-jalan yang dekat2 saja di Kaohsiung. Paginya kami makan pagi di hotel. Dan menurut kami sangat memuaskan karena menyediakan nasi dengan berbagai macam lauk, sayur, ada bubur, roti dgn selai, mantau, minumannya ada kopi, teh, jus jeruk, lengkeng, anggur. Pokoknya puas dan kenyang.

Hari XII : Santai-santai di Kaohsiung dan Pulang ke Bali

Hari ini adalah hari terakhir kami di Taiwan, jadi kami tidak merencanakan pergi   ke destinasi wisata. Kami hanya bersantai-santai. Sesudah sarapan yg sangat kenyang,   kami n aik MRT ke Shihjia Station keluar dari gate 3. Menuju ke IKEA, lihat-lihat barang di sana, setelah puas kami keluar. Dipintu keluar, ada penjual makanan dan disebelahnya terdapat vending machine tapi bukan menjual minuman melainkan es krim (baru kali ini lihat vending machine es krim) ada yg rasa vanila NT$10 dan rasa mangga NT$20. Kami coba...wih enak es krimnya seperti es krim McD dan murah banget. 

Jalan-jalan di Kuta, Bali Tanpa Kendaraan? Emangnya Bisa?

Hallo teman-teman. Udah lama banget nih saya gak nulis di blog karena berbagai kesibukan. Tapi ada suatu momen yang ingin saya bagikan, yaitu momen saya jalan-jalan di Kuta, Bali. Ya, saya memang tinggal di Bali dan jalan-jalan di Bali bukanlah hal yang jarang saya lakukan. Namun saya ingin memberitahu kalian bahwa ternyata ada tempat wisata yang bisa kalian nikmati tanpa harus naik motor atau mobil. Ya, yaitu berwisata di Kuta.