Jalan-jalan di Kuta, Bali Tanpa Kendaraan? Emangnya Bisa?
Hallo teman-teman. Udah lama banget nih saya gak
nulis di blog karena berbagai kesibukan. Tapi ada suatu momen yang ingin saya
bagikan, yaitu momen saya jalan-jalan di Kuta, Bali. Ya, saya memang tinggal di
Bali dan jalan-jalan di Bali bukanlah hal yang jarang saya lakukan. Namun saya
ingin memberitahu kalian bahwa ternyata ada tempat wisata yang bisa kalian
nikmati tanpa harus naik motor atau mobil. Ya, yaitu berwisata di Kuta.
Kuta Square
Kuta merupakan daerah di selatan Bali yang sangat
populer di kalangan wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
Saking populernya, daerah ini tidak pernah sepi dari pagi sampai malam tiba.
Saat saya kesana, kebetulan saat libur lebaran, saya melihat daerah itu sangat
rame. Tidak hanya di pantainya, di daerah sekitar pantai juga sangat rame.
Karena itu, jika kalian kesana naik motor atau mobil, siap-siap terkena macet
yang panjang ya wkwk. Saat ini keluarga saya bukan tinggal di selatan, namun di
utara Bali, yaitu kabupaten Buleleng. Kami sekeluarga hanya memiliki 1 motor,
namun ingin ke selatan Bali berempat, jadinya kami berencana 2 orang naik
angkot, sedangkan 2 orang lagi naik motor. Papa dan kakak saya naik motor,
sedangkan saya sendiri dan mama naik angkot. Untuk dapat naik angkot, kami
harus pergi pagi jam 7an menuju ke Terminal Sukasada, atau di depan Tugu Tiga,
agar nunggunya tidak terlalu lama. Biasanya para sopir angkot menunggu sampai
15 penumpang, barulah berangkat. Kami berangkat sekitar jam setengah 10 pagi,
wow lumayan lama ya. Perjalanan memakan waktu 2 jam lebih, sehingga kami sampai
jam 11an di Terminal Ubung. Saya dan mama saya makan dulu di tukang bakso
sekitaran sana, lalu berangkat menggunakan GOCAR menuju halte bus Transarbagita
depan kampus Universitas Udayana (Unud) Sudirman. Biaya GOCAR kesana yaitu
Rp30.000. Kami ingin naik bus karena biaya naik bus Transarbagita yang murah,
yaitu hanya Rp3.500 untuk umum dan gratis untuk pelajar. Sesampainya di depan
kampus Unud, kami menunggu kira-kira 1 jam dari jam 12.15 sampai 13.15. Bagi
kalian yang berharap transportasi umum yang memadai, jangan terlalu
berekspektasi tinggi. Walaupun bus Transarbagita murah, namun rutenya tidak
jelas dan waktu nunggunya yang sangat lama. Rutenya pun kami tahu karena kami
sempat bertanya dengan orang yang kebetulan nunggu bus juga. Rute bus
Transarbagita ada 2, yaitu Kota-GWK, dan Batubulan-Nusadua. Ongkos naik bus
yang sudah saya bilang itu tidak bergantung jauhnya destinasi kita, jadi tidak
perlu khawatir. Kami berdua naik bus menuju ke Mall Bali Galeria, dan makan
siang disana.
Bus Trans Sarbagita
Kami berempat berencana hanya menikmati waktu di
Kuta saja, tidak ke tempat lain. Sesudah kami makan siang, papa dan saya menuju
ke hostel di Kuta dengan motor, sedangkan mama dan kakak saya jalan kaki. Hostel
tempat kami menginap adalah Celebbest Kuta Hostel. Hostel ini sangat
cocok untuk para backpacker. Sebenarnya tujuan kami ke Kuta bukan menikmati
pantainya, namun kami berwisata kuliner (berhubung di Buleleng jarang ada stall
makanan dan minuman terkenal) dan berburu diskon GOPAY wkwkwk… Kami makan di
Burger King, Yoshinoya, Ayam Tulang Lunak Malioboro, Geprek Bensu, dll. Selama
5 hari disana, kami tidak pernah sekalipun naik motor, karena emang jalan-jalan
di Kuta cocok untuk pejalan kaki. Bukan karena trotoarnya bagus dan luas, namun
karena kalau naik kendaraan akan menghabiskan tenaga wkwk (macet 24/7, gila
memang). Bagi kalian yang berpikir berlibur di Bali tidak perlu kendaraan, maka
salah besar ya. Saya hanya bilang untuk berlibur di Kuta saja, bukan di daerah
lain. Kami tujuannya bukan ke pantainya, tetapi akhirnya kami ke pantai juga
untuk mengenang masa kecil. Saya dan papa saya hanya merendamkan kaki saja di
tepi pantai. Ohya, kami juga saat itu makan Burger King tiap malam selama 5
hari wkwkwk (jangan ditiru jika tidak ingin gemuk), karena memang diskon GOPAY
hingga kami bisa dapat burger dengan harga Rp15.000 lho. Kami juga makan di
Yoshinoya sebanyak 2 kali saat makan siang. Ada paket Rp119.000 buat 2 orang,
kita dapat 2 rice bowl, 2 teh javana, 2 pudding coklat, 2 sup rumput laut, dan
4 buah siomay. Saat kami menggunakan GOPAY, kami dapat voucher diskon 40%. Kami
beli lagi 2 rice bowl dengan harga total Rp50.000, belum dikenai diskon.
Intinya makan disana enakk banget, sama seperti Yoshinoya yang ada di Jepang.
Bagi kalian yang ingin melihat makanannya kayak gimana, bisa cek di channel
youtube Zeffanya Daniella. Walaupun ya, saya kasitau ni, kami makan seperti
itu, kami tidak gemuk secara drastis karena jalan kaki setiap hai. Oke sekian
aja cerita saya. Lihat video review hostel Celebbest dibawah ini. Jangan lupa kalian subscribe channel youtube Zeffanya Daniella dan Nathasya Imanuella!
Pada tanggal 11 Juli 2018 kami berencana jalan-jalan yang dekat2 saja di Kaohsiung. Paginya kami makan pagi di hotel. Dan menurut kami sangat memuaskan karena menyediakan nasi dengan berbagai macam lauk, sayur, ada bubur, roti dgn selai, mantau, minumannya ada kopi, teh, jus jeruk, lengkeng, anggur. Pokoknya puas dan kenyang.
Hari ini adalah hari terakhir kami di Taiwan, jadi kami tidak merencanakan pergi ke destinasi wisata. Kami hanya bersantai-santai. Sesudah sarapan yg sangat kenyang, kami n aik MRT ke Shihjia Station keluar dari gate 3. Menuju ke IKEA, lihat-lihat barang di sana, setelah puas kami keluar. Dipintu keluar, ada penjual makanan dan disebelahnya terdapat vending machine tapi bukan menjual minuman melainkan es krim (baru kali ini lihat vending machine es krim) ada yg rasa vanila NT$10 dan rasa mangga NT$20. Kami coba...wih enak es krimnya seperti es krim McD dan murah banget.
Comments
Post a Comment