Skip to main content

Hal-hal unik di Jepang

Jepang memang menjadi negara tujuan tiap orang yang ingin merasakan kota metropolitan tanpa merasakan kemacetan, kriminalitas, polusi, dll. Bahkan, ada aja hal-hal unik tentang negara matahari terbit ini yang tidak pernah kita tahu sebelumnya. Apa ya?


1. Semua kran air di Jepang di diminum langsung. Dan tentu saja tidak perlu bayar untuk membeli minuman galon. Mereka berprinsip, air itu merupakan kebutuhan semua orang dan menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi tidak perlu susah2 cari air minum. Jika di restoran2, minum tidak perlu bayar, kadang di beberapa restoran, bukan air putih biasa yang disediakan, seperti ocha. Ocha adlh teh khas Jepang, tapi pahit. Sama kok, Ocha juga tidak perlu bayar. Enak ya? Kalo anda ke Jepang, bawalah tempat minum dan isilah dengan air kran di hotel agar menghemat pengeluaran.
2. Toilet di Jepang ada tombolnya lho. Tapi ini hanya ada di toilet modern, tidak ada di toilet tradisional. Bagi anda yang baru pertama kali ke Jepang, tidak perlu bingung karena belum bisa mengoperasikannya. Pelajari lebih dahulu, jangan sampai toilet negara orang rusak ya! Ada tombol bidet, shower, dry. Flushnya gak ada? Ada sensor jika kita tidak duduk lagi, maka akan diflush dengan sendirinya. Bidet dan shower hampir sama fungsinya, tapi bider agak kedepan sedikit, airnya bisa diatur temperaturnya. Dry berfungsi untuk mengeringkan, itu juga bisa diatur suhunya. Selain itu, anda disediakan fasilitas suara flush boongan, agar suara yang memalukan tidak terdengar di luar. Hebat ya!
3. Orang Jepang tidak ada yang licik dan berniat jahat. Itu sudah saya alami. Di Tokyo, keluarga kami kebingungan mencari stasiun terdekat, maklum karena hari pertama. Ada orang yang menghampiri kami dan membantu kami menemukan stasiun terdekat. Kami berpikir bahwa setelah dia mengantarkan kami, dia akan meminta sejumlah uang. Tapi dugaan kami salah. Dia rela mengantarkan kami. Padahal sejauh yang saya amati, orang Jepang tidak pernah membuang waktu seperti itu. Hal itu saya alami 2x. Baik banget ya pak!
4. Food court kurang banyak bahkan tidak ada. Saat itu, kami ke sebuah mall yang cukup besar. Kami mencari food court. Kami telusuri dari lantai ke lantai, tidak ada food court. Ada restoran2 kecil yang ada di sepanjang lorong. Kami sudah menduga bahwa restoran2 itu kelihatan mahal. Padahal di Bangkok, tiap mall pasti ada food court. Makanya, saat kami ke Jepang, merasa bingung mencari tempat makan yang murah. Untung ada convenience store yang berada dimana2. Jadi kami tetap tenang dan menikmati liburan tanpa harus berpuasa...hehe.
5. Makanan cepat saji lebih mahal daripada makanan khas Jepang. Bagi anda yang suka makanan fast food, harus berpikir 2x jika ke Jepang. Jika anda ke negara lain dan masih makan fast food, itu artinya anda tidak memiliki rasa ingin tahu terhadap kuliner setempat. Kecuali kalo kepepet/ sekali2 ya gapapa. Kalo di Bali, ayam betutu makanan khas Bali bisa mencapat 50 rb, makanya sampai sekarang saya jarang bgt makan itu. Kalo di Jepang kebalikannya, makanan khas Jepang seperti udon, ramen, soba banyak yang murah, ukuran murah saya sekitar 500 yen. Justru dengan cara itu, banyak warga Jepang, walaupun sibuk sekalipun, tetap memilih makanan tradisional ya..
Semoga informasi diatas berguna ya!
Happy Traveling!

Comments

Popular posts from this blog

Hari II : Jalan-jalan di Lotus Pond, Kaohsiung

Pada tanggal 11 Juli 2018 kami berencana jalan-jalan yang dekat2 saja di Kaohsiung. Paginya kami makan pagi di hotel. Dan menurut kami sangat memuaskan karena menyediakan nasi dengan berbagai macam lauk, sayur, ada bubur, roti dgn selai, mantau, minumannya ada kopi, teh, jus jeruk, lengkeng, anggur. Pokoknya puas dan kenyang.

Hari XII : Santai-santai di Kaohsiung dan Pulang ke Bali

Hari ini adalah hari terakhir kami di Taiwan, jadi kami tidak merencanakan pergi   ke destinasi wisata. Kami hanya bersantai-santai. Sesudah sarapan yg sangat kenyang,   kami n aik MRT ke Shihjia Station keluar dari gate 3. Menuju ke IKEA, lihat-lihat barang di sana, setelah puas kami keluar. Dipintu keluar, ada penjual makanan dan disebelahnya terdapat vending machine tapi bukan menjual minuman melainkan es krim (baru kali ini lihat vending machine es krim) ada yg rasa vanila NT$10 dan rasa mangga NT$20. Kami coba...wih enak es krimnya seperti es krim McD dan murah banget. 

Jalan-jalan di Kuta, Bali Tanpa Kendaraan? Emangnya Bisa?

Hallo teman-teman. Udah lama banget nih saya gak nulis di blog karena berbagai kesibukan. Tapi ada suatu momen yang ingin saya bagikan, yaitu momen saya jalan-jalan di Kuta, Bali. Ya, saya memang tinggal di Bali dan jalan-jalan di Bali bukanlah hal yang jarang saya lakukan. Namun saya ingin memberitahu kalian bahwa ternyata ada tempat wisata yang bisa kalian nikmati tanpa harus naik motor atau mobil. Ya, yaitu berwisata di Kuta.